Berita

Digitalisasi Pengadaan: Janji Manis atau Beban Berat bagi UMKM Ciamis?

Program digitalisasi pengadaan yang gencar digaungkan pemerintah pusat dan daerah seolah menjadi angin segar bagi pelaku usaha, khususnya UMKM.

Namun, di balik janji kemudahan dan transparansi, ternyata masih banyak tantangan yang harus dihadapi oleh para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di Kabupaten Ciamis.

Sekretaris Daerah Ciamis, Andang Firman Triyadi, dalam sebuah acara peningkatan kapasitas di Tasikmalaya, mengungkapkan, transformasi digital memang membuka peluang pasar yang lebih luas.

Akan tetapi, ia juga menyoroti sejumlah kendala yang menghambat UMKM dalam mengadopsi teknologi digital.

Salah satu tantangan terbesar adalah keterbatasan akses internet.

Infrastruktur digital yang belum merata di seluruh wilayah Ciamis membuat banyak UMKM kesulitan untuk terhubung dengan sistem pengadaan online.

Selain itu, rendahnya literasi digital juga menjadi kendala yang signifikan.

Banyak pelaku UMKM yang belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang teknologi informasi, sehingga kesulitan dalam mengoperasikan platform digital.

Terakhir, biaya yang mahal juga menjadi beban tersendiri bagi UMKM.

Implementasi sistem digital seringkali membutuhkan investasi yang cukup besar, baik untuk perangkat keras maupun pelatihan sumber daya manusia.

Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi UMKM yang memiliki modal terbatas.

Melihat kompleksitas masalah yang dihadapi UMKM, Sekda Ciamis mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersinergi.

Pemerintah daerah, lembaga pelatihan, dan sektor swasta perlu bekerja sama untuk memberikan dukungan yang komprehensif kepada UMKM.

Dukungan tersebut dapat berupa penyediaan infrastruktur digital, pelatihan, serta pendanaan untuk membantu UMKM beradaptasi dengan era digital.

Related Articles